Selasa, 12 Januari 2016

Manusia Dengan Keadilan

A. Pengertian Keadilan
Keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Keadilan diproyeksikan pada diri manusia  sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Secara umum, Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Berdasarkan kesadaran etis, kita diminta untuk tidak hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban. Jika kita hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban, maka sikap dan tindakan kita akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain. Sebaliknya pula jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak, maka kita akan mudah diperbudak atau diperas orang lain.

B. Makna Keadilan
Keadilan memberikan kebenaran, ketegasan dan suatu jalan tengah dari berbagai persoalan juga tidak memihak kepada siapapun. Dan bagi yang berbuat adil merupakan orang yang bijaksana
Ada berapa makna keadilan yaitu :

1. Komutatif :seseorang yang telah melakukan kesalahan atau pelanggaran, tanpa memandang kedudukannya, dia tetap di hukum sesuai dengan keslahan/pelanggaran yang dibuatnya.

2. Distributef :seseorang yang mendapatkan hak/jatah yang sesuai dengan jasa-jasa yang telah diperbuat.

3. kodrat alam: seseorang yang diberikan sesuatu oleh kita sesuai dengan apa yang diberikan untuk kita.

4. konvensional: dalam suatu negara rakyat harusnpatuh pada peraturan yang diberlakukan oleh negaranya begitu pula negara harus memberikan hak-hak yang seharusnya didapat oleh rakyatnya.

5. perbaikan: seseorang yang namanya telah tercemar dapat dipulihkan kembali.


C. Contoh Keadilan
Menurut saya keadialan sosial di bidang hukum di Indonesia kurang adil kenapa saya berani mengatakan hal itu? jelas saja pencuri sandal hukuman nya dituntaskan sambai ke akar akar nya, sedangkan hukuman untuk para pejabat yang mengangkat kaki di kantor dengan tindakan korupsi nya? tidak pernah selesai dituntas. Inikah cerminan sila ke-5 Pancasila? seharusnya pemerintah tetap adil dalam bidang hukum ini karna ini menyangkut masyarakat banyak bukan hanya satu atau dua orang saja bisa dilihat contoh-contoh nya yang lain.

D. Pengertian Keadilan Sosial Pada Pancasila Sila ke-5
Dalam sila ke – 5 tersebut terkandung nilai- nilai yang merupakan tujuan Negara sebagai tujuan dalam hidup bersama. Maka dalam sila ke – 5 tersebut terkandung nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama ( kehidupan sosial). Keadilan tersebut didasari dan dijiwai oleh hakikat keadilan manusia yaitu keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain , manusia dengan masyarakat, bangsa dan negaranya serta hubungan manusia dengan Tuhannya.

Mengandung makna setiap manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Untuk itu dikembangkan perbuatannya luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong. Untuk itu diperlukan sikap adil terhadap sesama, menjaga kesinambungan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.

E. Sebutkan Macam-macam Keadilan
1. Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari    masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok.

2. Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama.

3. Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

F. Pengertian Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang kepada seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada, Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan yang bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatan. Karena kejujuran juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun perbuatan yang masih terkandung dalam hati nurani yang berupa kehendak dan harapan dan niat .

G. Hakikat Kejujuran
Hakikat kejujuran dalam hal ini artinya hak yang telah tertetapkan dan terhubung kepada Tuhan Ia akan sampai kepada-Nya sehingga balasannya akan didapatkan di dunia dan di akhirat. Tuhan telah menjelaskan tentang orang yang berbuat kebajikan dan memuji mereka apa yang telah dia perbuat baik berupa keimanan dan sedekah ataupun kesabaran. Bahwa mereka itu adalah orang-orang jujur dan benar pada hakekatnya jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi dan kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban disertai rasa takut terhadap kesalahan atau dosa .

H. Pengertian Kecurangan
Kecurangan atau curang yang identik dengan ketidakan kejujuran atau tidak jujur dan sama pula dengan licik meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan itu adalah lawan jujur. Curang atau kecurangan adalah apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya atau orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang untuk memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha. Dan kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat sekelilingnya hidup menderita .

I. Sebab-sebab Seseorang Melakukan Kecurangan
Macam-macam sebab orang melakukan kecurangan yang ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya ada empat aspek yaitu:
1. Aspek Ekonomi
2. Aspek Kebudayaan
3. Aspek Peradaban
4. Aspek Teknik

Apabila ke empat aspek tersebut dilaksanakan secara wajar maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum akan tetapi apabila manusia dalam hatinya telah berjiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah apa itu kecurangan.

Kecurangan juga menyebabkan orang menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita.

J. Macam-macam Perhitungan dan Pembalasan
Di negara kita ada suatu lembaga khusus yang menangani kejahatan yaitu POLISI, disini polisi akan menyelidiki, dan mengungkap berbagai macam kasus kejahatan yang di lakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, dan yang selanjutnya akan diserahkan kepengadilan untuk diproses menurut UUD.

Dalam islam kita kenal yaitu Yaumul hisab yaitu hari perhitungan segala amal dan perbuatan kita semasa hidup kita didunia. disini manusia yang telah meninggal akan di hitung semua amal baik dan buruknya jika amal baiknya lebih banyak maka iya akan masuk surga dan jika amal buruknya jauh lebih banyak maka akan masuk neraka. dan di neraka inilah segala perbuatan jahat manusia di dunia akan di balas sesuai dengan banyaknya kejahatan mereka didunia.

K. Pengertian Nama Baik
Nama baik artinya tujuan utama orang hidup, Nama baik adalah nama yang tidak tercela dan setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap akan baik dan lebih jika menjadi teladan bagi orang atau tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya.
Ada peribahasa berbunyi “Daripada berputih mata lebih baik berputih tulang” artinya orang lebih baik mati dari pada malu. Betapa besar nilai nama baik itu sehingga nyawa menjadi taruhannya dan setiap orang tua selalu berpesan kepada anak-anaknya “Jagalah nama keluargamu!” Dengan menyebut “nama” berarti sudah mengandung arti “nama baik” Ada pula pesan orang tua “Jangan membuat malu” pesan itu juga berarti menjaga nama baik. Orang tua yang menghadapi anaknya yang sudah dewasa sering kali berpesan “laksanakan apa yang kamu anggap baik, dan jangan kau laksanakan apa yang kamu anggap tidak baik!” Dengan melaksanakan apa yang dianggap baik berarti pula menjaga nama baik dirinya sendiri, yang berarti menjaga nama baik keluarga.
Penjagaan nama baik erat hubunganya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau bisa dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan yang dihalalkan agama dan lain sebagainya.

L. Hakikat Pemulihan Nama Baik
Hakikat pemulihan nama baik adalah kesadaran yang disadari oleh manusia karena dia melakukan kesalahan di dalam hidupnya dan bahwa perbuatan yang dia lakukan tersebut tidak sesuai dengan norma–norma atau aturan–aturan yang ada di negeri ini dan selain itu perbuatan yang menyebabkan hilangnya nama baik seseorang karena perbuatan yang mereka lakukan itu tidak sesuai dengan aklakul karimah (akhlak yang baik menurut sifat – sifat Rasulullah SAW) .

M. Pengertian Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Dimana ada korban yang dirugikan atas reaksi itu, pembalasan dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan akan memberikan pembalasan bagi orang-orang yang bertaqwa yaitu dengan surga. Bagi yang tidak bertakwa kepada Tuhan diberikan pembalasan atau siksaan dan bagi yang mengingkari perintah Tuhanpun diberikan pembalasan atau siksaan api neraka.
Pembalasan disebabkan sifat dendam. Dendam merupakan sifat yang di benci oleh tuhan, dan merupakan sifat tercela, sifat ini belum akan merasa puas apabila diri kita belum membalaskan kekecewaan atau kekesalan hati kita terhadap oarang yang melakukan kejahatan kepada kita

N. Sebab-sebab Seseorang Melakukan pembalasan
Penyebab tejadinya pembalasan adalah karena terjadinya tingkat rasa balas dendam karena sakit hati yang terlalu tinggi sehingga selalu teringat dan menyebabkan seseorang ingin melakukan pembalasan.

O. Contoh Suatu Pembalasan
Saat seorang anak bernama seila yang dijaili oleh temannya yang  bernama ricky, seila kemudian merasa kesal dan merasa malu dan mulai timbul di dalam hati seila rasa kedengkian terhadap perbuatan yang dilakukan ricky, maka keesokan harinya seila pun membalas ke jailin ricky.
Ini adalah salah satu contoh pembalasan dalam taraf rendah atau sederhana.

Kesimpulan:
Jadi menurut saya, Keadilan adalah Keseimbangan antara Hak dan Kewajiban yang dikerjakan oleh manusia itu sendiri dan keadilan dapat dilihat dari tingkah laku dan sesuatu yang telah dikerjakan oleh manusia itu sendiri yang dapat menentukan layak atau tidak layaknya seseorang untuk menerima keadilan tersebut. Penyimpangan dalam keadilan menimbulkan kecemburuan pada seseorang yang pada akhirnya seseorang itu merasa dirinya tidak diperlakukan dengan adil, maka disaat itulah akan timbul rasa ingin balas dendam.

0 komentar :

Posting Komentar