masa lalu bukan lah suatu alasan untuk kita terus-terusan
terpuruk, meratapi semua kenangan yang sudah pupus. masa lalu juga tidak
seharusnya selalu diungkit, disesali. kita boleh mengenang masa lalu, tapi satu
hal yang harus kita ingat masa lalu adalah kejadian yang harus kita jadikan
suatu pelajaran untuk dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang. kini
saatnya, aku memulai mengubur semua kenangan ku bersama dimas, melupakan rasa
sakit dan kecewa ini, meski semuanya sangat pedih, terasa sakit tapi apa boleh
buat, mungkin ini memang sudah jalan ku berpisah dengan dimas. aku percaya
suatu saat nanti rencana sang putih lebih baik dari ini. mungkin dimas bukan
lah orang yang tepat untuk ku. dimas lebih bahagia disana tanpa diriku.
begitupun aku disini, yang harus bisa lebih bahagia darinya. akan ku tunjukan
pada sang pelangi bahwa ia pun bisa datang setelah badai hujan turun. begitupun
kebahagian ku, bisa datang setelah kekecewaan ini kurasakan.
kini aku pun sudah mulai terbiasa dengan kesendirian ku, tapi
dengan kesendirian itu bukan berarti penghalang untuk ku berkarier dan meraih
impianku. aku sangat ingin mempunyai butik dengan beraneka macam gaun terutama
gaun pengantin yang cantik dan rancangan aku sendiri. disela-sela kesibukan
kuliah ku, aku mulai membuka butik kecil-kecilan, butik ini ku bangun dengan
usaha ku sendiri. aku harus hidup mandiri, tak sepeserpun ku dapatkan bantuan
dari kedua orang tua ku. walaupun aku anak perempuan, tapi bukan berarti anak
perempuan itu selalu ada dibawah ketek kedua orang tuanya, aku pun ingin
membuktikan kepada kedua orang tua ku dan semua orang, bahwa anak perempuan pun
tak selamanya lemah, jika mereka ada niat untuk berusaha dan bekerja keras.
alhasil, kini aku sudah mempunyai sebuah butik di daerah jakarta
selatan, walaupun belum menjadi butik yang luar biasa ya lumayan hasilnya bisa
memenuhi semua kebutuhan ku sebagai gadis remaja dan mahasiswa. karna
akhir-akhir ini aku sibuk dengan tugas kuliah, aku pun meminta bantuan kepada
sahabat ku dhea, yaa dia adalah sahabat sekaligus partner kerja ku di butik,
kebetulan dia juga senang mengelola butik, sooo dia juga jago design design
baju loh... maka dari itu disitu kita memulai kerja sama membangun butik ku
agar design baju-baju nya bisa go internasional.
seiring berjalan nya waktu, kini butik ku semakin maju, pesanan
gaun menumpuk, hingga suatu hari karna kita berdua harus menyelesaikan design
gaun hari ini juga tetapi hari sudah semakin malam, hingga pada akhirnya aku
mengajak dhea untuk menginap di kostan ku yang tak jauh dari butik. dan
akhirnya dhea pun menginap dikostan ku. sesampainya dikostan kita bukan nya
melanjutkan design tapi kita malah asik berbincang yaa maklum lah cewek
rumpi-rumpi dikit haha. Aku sudah
berteman lama dengan dhea yaa belum tahunan sih hehe tapi aku merasa dhea sudah
sebagai sahabat lama ku, tapi sampai sekarang kita tidak pernah tau masalah
percintaan satu sama lain. Yaa mungkin karna kita sibuk dibutik jadi gini kita
jarang ada waktu berdua untuk mengobrol. dhea sempat menanyakan tentang pacar
ke aku tapi aku tak merespon nya aku hanya tersenyum manis. aku pun balik
menanyakan tentang kekasih dhea. dan disitu pun perbincangan kita dimulai,
tentang kekasih dhea, ternyata dhea mempunyai kekasih tetapi dia berpacaran secara
jarak jauh atau longdistance, aku tak menyangka dhea bisa menjaga hubungannya
secara jarak jauh sampai sekarang. tak seperti aku dulu. dhea bercerita bahwa
tak lama lagi kekasihnya akan datang kesini untuk bertunangan dengan dia.
disitu aku pun merasa bahagia mendengarnya, aku sangat tidak menyangka hubungan
jarak jauh bisa berakhir dengan kebahagian. aku ikut senang mendengar cerita
dhea. dan disitu dhea meminta tolong kepada ku untuk membuatkan design gaun dan
jas untuk mereka berdua. disitu aku merasa tertarik. yaaa untuk teman sendiri
gitu masa iya aku gak mau. hehe. waktu menujukan pukul 23.30 tak terasa sudah
semalam ini. akhrinya kita memutuskan untuk tidur dan mengakhri semua
perbincangan ini, akhirnya pun kita tidak melanjutkan design baju yang tadi
dibuat dibutik karna terlalu asik mengobrol.
keesokan harinya, aku dan dhea seperti biasa melakukan aktivitas
dibutik, dan hari ini aku memulai membuatkan design gaun untuk dhea, sedangkan
design gaun pesanan butik dhea yang melanjutkan. asik membuatkan design gaun
untuk dhea ternyata dhea berpamitan kepada ku karna dia harus kebandara untuk
menjemput calon tunangannya.aku pun asik melanjutkan design.*design sudah
setengah jadi*............
*dering telfon* dhea....... ya dhea menelfon ku dia memberi tahu
bahwa dia sudah bersama sang calon tunangan. senang rasanya mendengar suara
dhea di telfon sangat bahagia bertemu sang kekasih. dhea asik menghabiskan
waktu bersama sang kekasih, akupun asik melanjutkan rancangan gaun untuk dhea.
hari semakin malam. ……..
sesampainya aku dikostan ternyata sudah ada dhea disana dengan
hidangan makan malam yang cukup banyak. waaahh ternyata tadi dhea diantar sang
calon tunangan ke kostan ku karna sang calon tunangan sudah terlalu capek
akhrinya dia tidak bisa menunggu aku pulang sampai dikostan dia hanya
menitipkan salam. okey... akhirnya kita makan dan dhea bercerita betapa bahagianya
dia hari ini bertemu dengan sang kekasih setelah beberapa bulan tidak bertemu.
seselesainya makan malam, dhea pergi untuk membersihkan badan sebelum tidur,
aku menunggu sampai dhea selesai mandi diruang tv.
*tringgg....tringggg* dering terlfon dhea berbunyi, aku lihat
ternyata..........
“ dimas ” yaaaa panggilan
telfon bernama dimas……
disitu aku masih biasa, tidak ada fikiran apa apa. seselesainya
dhea mandi….
“ dhe, tadi ada telfon tuh dari dimas, dia tunangan mu itu?”
“ dimas? Oh iya bell dia tunangan ku yang dari tadi aku certain ke
kamu itus, maaf yaa aku cerita tapi aku gak kasih tahu nama dia siapa ”.
“ yaelaa,,,, santaiii ”. yaa aku hanya tersenyum tak ada fikiran
apa-apa……
aku mengambil handuk bergegas mandi. sesampainya di dalam kamar
mandi, aku tak mengerti kenapa tibatiba perasaan ku ini tak menentu kenapa
tibatiba aku teringat dengan dimas yang jauh disana. apa iya itu dimas yang
sama? ah musthail didunia ini banyak dimas, tak cuma dimas ku saja. memang di
dunia ini hanya ada satu nama dimas? on tentu tidak. Lagi pula dimas sudah ku
buang jauh-jauh dari hidup ku untuk apa ku memikirkan dia kembali. sudah lah
tak kuhiraukan fikiran ku yang tak masuk di akal ini. aku melanjut
mandi.....pas aku keluar kamar mandi ternyata dhea sedang asik vcall dengan
kekasihnya, disitu timbul benak penasaran ku akan dimas yaa dimas kekasihnya
dhea, aku ingin melihat wajahnya apa iya dimas yang aku fikirkan sejak tadi di
kamar mandi itu memang dimas yang aku kenal? oh noo kalo sampe iya dunia ini sempit
sekali. ah buat apa aku masih kepo
tentang si dimas dimas itu, sangat tidak penting, sudahlah mending ku tidur
saja.
*H-2 menuju pertunangan dhea.......
dhea mulai menanyakan gaun yang dia minta buatkan kepada ku, yaa
untungnya saja gaun nya telah selesai,disitu ku melihat raut wajah dhea yang
sangat bahagai mendengar gaun nya sudah jadi. siang ini dhea mengajak aku makan
siang diluar sambil ingin memperkenalkan ku dengan tunangannya dia ingin berterima
kasih kepada ku karena sudah membuatkan gaun untuknya dan sekalian mencoba
cocok atau tidak di dia dan tunangannya. kita makan siang disalah satu cafe tak
jauh dari butik. sesampainya di cafe yaaa ternyata sang calon tunangan sudah
ada disana, entah kenapa disitu hati ku berdebar-debar, fikiran ku kemana-mana,
aku teringat akan nama kontak dimas di panggilan telfon dhea semalam, seakan
aku tak berani bertatap ataupun bertemu dengan calon tunangan dhea, kenapa aku
ini hah ini hanya khayalan ku saja. aku dan dhea bergegas kearah tempat duduk
dimana sang tunangan sudah menunggu kita. yaaa!!!!!! JENGJENG!! apa yang
terjadi ini semua ternyata tidak seperti apa yang ku fikirkan, ternyata dimas
yang ku fikirkan sejak semalaman adalah dimas yang berbeda, bukan lah dimas
yang pernah ku kenal dulu. dari raut wajahnya saja berbeda.
“ hai dim, kenalin ini bella yang semalam aku ceritain ke kamu itu
loh yang rancangin gaun sama jas untuk acara pertunangan kita ”
“ hai dim, bella ”
“ dimas ”
“ yaaa dhea banyak cerita kok tentang kamu ”. dengan muka senyum kearah dimas
namun kenapa hati ini
rasanya sangat gelisah, ya ini memang bukan dimas yang pernah ku kenal tp mengapa
aku merasa ada ikatan batin yang sangat kuat dengan sang pria ini. ah sudahlah
ku buang jauh-jauh fikiran konyol ini.
akhirnya kita bertiga makan siang bersama sambil membicarakan
masalah gaun yang telah selesai ku rancang untuk mereka berdua, rancangan gaun
dan jas nya memang tak selama merancang guan pengantin. Setelah selesai makan
siang, aku langsung mengajak dhea dan dimas tunangannya ke butik untuk mencoba
gaun dan jas untuk dipakai dihari bahagia mereka nanti ya walaupun ini hanya
acara pertunangan saja. Di sela perjalanan entah mengapa aku beberapa kali
memergoki dimas sedang mempehatikan ku ya mungkin dia terpesona akan kecantikan
paras ku ini. Haha apalah aku ini. Ini hanya fikiran konyol ku saja tak usah
diambil pusing. Yaa sesampainya di butik aku langsung menyuruh mereka berdua
memakai baju yang sudah ku siapkan. WAAAHHHHH mereka memang pasangan yang
cocok!!! Setelah dhea mencoba gaun yang telah ku rancang dhea izin ke dimas
untuk ketoilet sebentar, dimas berkeliling sekitar butik untuk melihat lihat
dan kebetulan disana ada sebuah foto graduation ku waktu masih SMA, kaget lah
dimas jatuh lah foto itu. Ya aku terkejut! Langsung ku bergegas ke arah dimas, dia
terngangah, dia merasa kenal dengan foto itu. Dangan badan gemetar dan wajah
pucat dimas bertanya
“ bellaa……….apa kamu bella
yang selama ini pernah ku kenal?”. mendengar ucapan itu keluar dari mulut dimas
hati ku tersentak
“ apa kamu dimas yang
selama ini ku kenal?”. yaaaa kita sama-sama terdiam.
Entah mengapa disitu mata ku berkaca-kaca yaa sang putih apa batin
ku dan kekhawatiran ku dari semalam benar terjadi, apa ini dimas yang selama
ini ku kenal, apa dia dimas yang pernah jadi milik ku, yaaa kenapa dia harus
kembali, kengapa dia harus datang, disaat ku memang sudah tak ingin dia datang,
tak ingin dia kembali. Belum sempat dimas membalas ucapan ku, tiba-tiba dhea datang
dari arah toilet. Disitu dimas langsung menaruh foto yang sebelumnya dia
pegang. Disitu kita merasa tidak terjadi apa-apa. Yaaa setelah itu langsung
saja dimas mengajak dhea pulang, tanpa alasan mereka berdua langsung pergi
membawa gaun dan jas, tapi sebelumnya dhea berpamitan dengan ku sambil
mengucapkan terima kasih atas rancangan gaun nya dan dia harap aku hadir di
acaranya nanti. Yaa dalam hati ku berbicara, bagaimana bisa aku menghadiri
acara pertunangan seorang pria yang dulu pernah kucintai, apa dhea orang nya
dan sebabnya dimas memutuskan hubungan kita dan hilang begitu saja dari
kehidupan ku. Ohh sang putih rasa sakit ini terasa kembali.
malam……
aku
duduk diluar sambil ditemani secangkir kopi dan ku berbicara kepada bintang, oh
bintang dulu engkau menjadi saksi atas kerinduan ku kepada dimas, dan sekarang
kau pun menjadi saksi bahwa dimas telah kembali, tapi mengapa dia kembali
dengan membawa luka yang pedih. Entah mengapa aku bingung harus senang, sedih,
kesal, marah ughhh….. . tanpa disangka tiba-tiba dimas datang…….
“
mau kopi?”. ucap dimas yang tiba-tiba datang dengan membawa sebuah cup yang
berisi kopi.
disitu aku merasa keget, sangat kaget.
“ di…….dimas?”. ucap ku dengan terbata-bata.
“ yaaaa ini aku, sudah lama kita tidak berjumpa, 6 tahun waktu yang cukup lama ya, sehingga pas pertama kali kita bertemu dicafe tadi aku sampai tidak mengenali mu, kau sangat berubah bell, kau tampak lebih cantik dan dewasa sekarang ”. ujar dimas sambil menyenggol bahu ku.
“
yaaa tidak terasa 6 tahun berlalu begitu saja dim, sampai ku lupa akan dirimu
pernah ada dan mengapa tiba-tiba kau hadir kembali dim di hadapan ku, kau juga
banyak berubah tidak seperti dimas yang dulu ku kenal, kau tampak gagah
sekarang terlihat dewasa sangat dewasa layaknya pria jantan?”. ujar ku sambil
tatap sinis ke dimas, entah mengapa kalimat itulah yang ku ucapka ke dimas
Setelah
itu, tiba-tiba dimas menatap ku dengan mata berkaca-kaca. Seolah banyak sekali
cerita yang dimas pendam. Dimas meraih kedua tangan ku, dia berkata
“
aku tau, aku banyak sekali salah, 4 tahun yang lalu ku memutuskan mu begitu
saja bell, kau tak pantas menyebut aku pria jantan, justru aku pria yang
pengecut sangat pengecut, ku tak berani ambil resiko dengan berhubungan jarak
jauh dengan mu, jadi waktu pas aku pindah aku bertemu dengan dhea di
universitas ku, tanpa basa basi aku langsung pdkt dengan dia dan aku khilaf aku
menjadikan dhea pacar tanpa memikirkan mu disini tanpa memikirkan hubungan kita
yang sudah berjalan 4 tahun lamanya, tapi disisi lain aku tak bias melepaskan
dhea, aku kesepian disini dengan hadir nya dhea hari ku merasa berwarna, maka
dari itu aku memutuskan hubungan kita dan aku tidak mengangkat telfon mu, karna
ku tak mau dhea tau. Dan hubungan kita berjalan sampai 2 tahun sekarang, 5
bulan yang lalu dhea pindah kesini dan aku berusaha mempertahan kan hubungan
ini sampai sekarang berlanjut kepertunangan ”. cerita dimas dengan mata berkaca-kaca
Aku mencoba
menenangkan dimas walau sebenernya pun banyak sekali unek-unek ku kepada dia.
“
sudahlah dim, yang lalu biarlah berlalu, aku sudah mengubur semua masa lalu
kita, tak ada gunanya diungkit dan disesali, aku sudah ikhlas kok sekarang kamu
bersama dhea, toh kelihatannya kamu bisa bahagia kan dengan dia? Mungkin ini
memang sudah jalannya aku dan kamu dipisahkan sejak itu ”. ucap ku dengan tegas,
walau dalam hati sakit rasanya. Berpura-pura tegar di depan dimas
“ lebih
baik sekarang kamu lupakan semua tentang kita, kamu anggap kita tak pernah ada
hubungan yang special aku tak ingin dhea tau, dhea perempuan yang sangat baik
dim, jangan pernah kau sakiti hatinya ”. dangan wajah tersenyum dengan hati menahan sakit ku
mengucapkan itu semua kepada dimas
“
ternyata kamu benar-benar bella yang aku kenal, kamu perempuan yang sangat
hebat bell, kamu kuat, kamu tegar, aku yakin kamu pasti akan mendapatkan pria
yang jauh lebih baik dari ku ".
" oh pastinya ”. dalam hatiku berbicara…….
" aku
harap diacara pertunangan ku nanti kau hadir ”. ucap dimas sambil memeluk ku
dengan tiba-tiba
“
yaa aku pasti hadir, tapi asal kamu tau, aku hadir bukan untuk mu dim, tapi aku
hadir untuk dhea sahabat baik ku ”. ucap ku sambil melepaskan pelukan dimas
“
hari sudah semakin malam dim, sebaiknya kamu pulang, aku tak mau dhea sampai
tau kalau mala mini kamu mengunjungi ku "
dimas pun pulang……
Aku langsung
masuk kedalam, dengan perasaan yang campur aduk, yaaa sang putih apa ini cobaan
untuk ku dari mu? Agar aku bisa menjadi wanita yang hebat? Jujur aku tidak
sanggup, mengapa aku harus merasakan sakit yang 6 tahun lalu pernah kurasakan? Mengapa
sesorang yang telah ku lupakan dengan susah payah kini harus hadir kembali
disekeliling ku? Air mata ku tuterus bercucuran tiada henti. Bayangkan saja,
aku sudah lupa, sangat lupa dengan semuanya aku berjuang untuk melupakan
kenangan 4 tahun bersama dimas, ketika aku sudah melupakan semuanya aku harus
bertemu kembali dengan dia, dan aku tau diapun akan bertunangan dengan sahabat
ku? Yaaa ini sangat tidak adil untuk hidup ku……
*H-1
menuju pertunangan dhea dan dimas*
Pagi
pukul 06.30
*dering
telfon ku berbunyi* yaaa ternyata dhea menelfon ku
“ ya
hallo. Ada apa dhe pagi-pagi sudah menelfon ku?”
“ ya
bell, maaf sebelumnya kalo kamu jadi terbangun karna telfon ku, aku ingin
meminta tolong dengan mu, hari ini apa kamu bisa libur butik? Aku ingin kamu
hari ini jadi seksi ribet untuk acara ku besok,aku ingin sahabat ku terlibat
untuk hari bahagia kun anti bell apa kamu bisa?”
Aku terdiam…..dengan
mata yang sembab seperti ini apa aku harus bertemu dengan dhea sekarang? Apa aku
harus bertemu dimas dan keluarganya nanti? Apa yang terjadi dengan dhea
nanti?
“ bell…….apa
kamu masih disitu?”
“ oh
iya dhe…maaf tadi ada kucing hehe….yaaa pasti dong, pasti aku bisa hari ini
libur butik demi sahabat ku hehe” dengan ucap yang gembira
“ ya
ammpunnn thanks you so much beeelllll, oke aku tunggu dirumah yaa ”
“
okeee, sampai bertemu nanti dhe, byeee ”
“ byeeeee,
jangan lupa dandan yang cantik ”. ucap dhea pelan
*tuuuttttt….tuuuttttt*
dhea ternyata sudah menutup telfon nya
Aku terdiam
ditempat tidur…aku memikirkan apa yang akan terjadi nanti disana jika aku
datang, dan bertemu dengan kedua orang tuanya dimas yang kebetulan sangat dekat
dengan ku. Tapi apalah daya aku sudah janji dengan dhea…….ah sudah lah ku
datang saja urusan nanti yaa gampanglah……. Ku bergegas mandi dan langsung caw kerumah
dhea.
*sesampainya
dirumah dhea*
Wiiiihhhh
suasana rumah sudah ramai padahal ini baru h-1 acara pertunangan bagaimana
besok acara resminya dan bagaimana jika acara pernikahan haha apalah aku ini
selalu memikirkan hal yang konyol. Aku masih berdiri didepan gerbang rumah
dhea, dhea pun memanggil ku dan menyuruh aku masuk. Jengjeng…… ternyata disana
sudah ada dimas. Yaiylah dimas sang kekasih jelas kalo sudah stay dirumah dhea.
Padahal ini baru acara pertunangan loh tapi sudah semewah ini.huft
Aku bersikap
sewajarnya terhadap dimas, ku lirik kana kiri depan belakang dikerumunan
ibu-ibu yang sedang asik mempersiap kan semuanya tak kulihat batang hidung
kedua orang tua dimas. Yaaa ternyata mereka memang tidak hadir hari ini tetapi
mereka akan hadir esok hari. Syukur lah…….langsung saja ku bertanya dengan dhea
apa tugas ku disini haha tapi dengan santai dhea menjawab
“
tugas mu bell? Hanya menemani ku kok?”
“dhe……..plis.
jadi maksud kamu aku harus terlibat jadi seksi ribet untuk acara pertunangan mu
ini hanya untuk menemani mu saja?”
“ ya
bell, kamu sahabat ku, walau kita belum cukup lama berteman, tapi kamu sungguh lebih dari sahabat bagi ku. aku sangat deg-degan untuk besok, dan aku ingin
kamu ada disamping ku untuk acara besok, tidak hanya untuk besok tapi selamanya
aku ingin kau selalu ada disamping ku sebagai sahabat terbaik ku” ucap dhea
sambil memeluk ku erat.
Dalam
hati ku berbicara. . . . .
“ bagaimana
mungkin aku merusak kebahagiaan sahabat ku sendiri, jika dia tahu bahwa pria
yang akan bertunangan dengan dia adalah pria mantan pacar ku, ohh dhe……lama
kelamaan rahasia ini pasti akan terungkap tapi entah itu kapan ” aku
melepaskan pelukan dhea sambil tersenyum, dimas melihat aku dan dhea berpelukan
dhea meneteskan air mata, ku usap air mata dhea, sambil melirik sinis ke dimas
“ kenapa
bell?”
“ ohh
ga papa ko dhe, itu dimata mu ada belek” aku sambil pergi menghampiri dimas
yang sedang duduk diruang tamu.
Tak kerasa
hari sudah sore, aku berpamitan pulang dengan dhea dan aku menyuruh dhea untuk
beristirahat agar besok dia terlihat lebih fress. Ya disaat aku berpamitan
dengan dhea, dhea pun menyuruh dimas mengantarkan ku pulang karna kebetulan
dimas pun ingin pulang dan rumah dimas dengan kostan ku searah. Yaaa disitu
ingin rasanya ku menolak tapi untuk apa kumenolak tumpangan gratis? Haha. Yaaaaa
dan akhirnya aku dan dimas pulang bareng, entah kenapa dimas sangat
lammmmmbannnnnnn sekali menyetir mobilnya. Padahal jarak dari rumah dhea ke
kostan ku sangat jauh hari sudah semakin sore.
“ dim
bisa cepet sedikit bawa mobilnya? Ini sudah sore loh aku takut kita sampai
kostan ku kemaleman, ini juga sudah mau hujan, kamu kan harus istirahat untuk
acara besok, inget dim besok adalah acara yang sangat berharga untuk kamu dan
dhea "
“
bell….untuk terakhir kalinya, yaa bener-bener yang terakhir mungkin kita bisa
duduk berdua dan jalan bareng kaya gini, jujur aku rindu seperti ini dengan mu
bell, kamu ga perlu khawatir aku bisa jaga kondisi kok untuk besok, dan lagian
pula jarak rumah ku dari kostan kamu kan gak terlalu jauh, kamu takut hujan? Kita
kan didalem mobil bel ini bukan sepeda motor?” dengan wajah ngeledek
“
dim, kenapa sih kamu gak bisa berubah, masih aja deh semuanya dibawa santai ”
“
kalo masih bisa dibawa santai, kenapa harus dibawa serius? Hayooooo ”
Aku melihat
raut wajah dimas yang sangat gembira, jujur aku juga kangen dengan suasana
seperti ini dengan mu dim, sudah lama kita tidak menghabiskan waktu berdua
seperti ini. Hati ku sangat bahagai rasanya sekarang……tapi mungkin ini hanya
sesaat, karna besok aku akan melihat kamu bertukar cincin dengan dhea…….
“
bell, apa aku boleh jujur sama kamu?” disela-sela kemacetan dimas bertanya
seperti ini.
“ ya
dim, mau jujur apa?”
“ kenapa
tiba-tiba aku ragu, dengan pertunangan ku dengan dhea besok ya? Aku tidak
merasakan yaaa yang namanya deg-degan ataupun semacamnya?”
Jenggg……aku
kaget tiba-tiba dimas berbicara seperti itu…apa karna kehadiran ku? Dimas menjadi
ragu? Haha apadeh.
“ dim!!!
Panggil sentak, kamu itu bukan ragu, percaya deh sama aku, kamu itu Cuma deg-degan
yaaa kamu deg-degan Cuma kamu gak mau ngakuin kalo kamu itu deg-degan ” jawab ku
konyol agar suasana tidak terlalu serius.
“ bell,
aku serius, kenapa sekarang jadi kamu yang membawa santai semuanya?” wajah
merengut
“ ya
jelas aku santai, kan yang mau tunangan kamu dim bukan aku. Hehe. Gini ya dim
besok adalah hari bahagia kamu dengan dhea, udah deh gak usah dengerin bisikan
setan dikuping kanan dan kiri mu, percaya sama aku semuanya bakalan berjalan
baik-baik aja kedepannya, kan aku udah pernah bilang dhea adalah wanita yang
baik untukmu dan juga sebaliknya kamu harus jadi pria yang baik untuk dhea ”
Tak kerasa
ternyata sudah sampai tepat didepan gerbang kostan ku. Aku langsung menyuruh
dimas pulang, tanpa menawari dia mampir, karna aku tahu tanpa ku tawarin pun
dimas pasti ingin mampir kedalam, but don’t worry aku bukan wanita licik, besok
adalah hari pertunangan dimas ga mungkin sudah malam gini dia masih nongkrong
leha-leha di kostan ku. Yaaaa dimas pulang, aku pun beristirahat.
*Hari
dimana hari yang ditunggu-tunggu oleh dhea dan dimas
“ Dhea
terlihat sangat anggun mengenakan gaun rancangan ku, begitupun dimas sangat
gagah dan tampan menggunakan jas.oh god seandainya aku yang menggunakan gaun
itu…….hehe ” khayal ku sambil melihat dhea berdiri dihadapan dimas untuk
bertukar cincin
Yaaaa
dhea dan dimas telah resmi bertunangan, senang rasanya melihat dhea sahabat ku
bahagia dengan dimas pria yang dulu ku cintai mungkin rasa cinta itu masih ada
sampai saat ini? Hehe. Tidak hanya bercanda
Yaaa
langsung saja ku berjalan kearah dhea dan dimas melewati kedua orang tua dhea
dan dimas ku tersenyum manis, ya disitu ku melihat raut wajah mamah dimas kaget
tapi ku tak menghiraukan ku tak mau merusak acara bahagia dhea. Langsung saja
ku dengan wajah gembira dan suara lantang ku mengucapkan selamat kepada dhea
walaupun ini hanya acara pertunangan ku berharap hubungan mereka berakhir di
pelaminan. Yeay!!
Guys…….
Ternyata tak selamanya kita bisa bersama orang yang kita cintai. Seberapa lama orang
yang kita cintai itu hadir dikehidupan kita, jika dia bukan jodoh kita pasti
suatu saat ada saja hal yang dapat memisahkan antara kita dan dia. Padahal kita
selalu beranggapan orang yang kita cintai adalah jodoh kita?umz belum tentu. Jodoh
ditangan yang maha kuasa, jika memang yang maha kuasa tidak berkehendak kita bisa apa? Tapi don’t be sad. Yang maha kuasa pasti punya rencana yang
jauh lebih bisa bikin kita bahagia dari sebelumnya. Yaa melihat orang yang kita
cintai bahagia bersama orang lain walaupun itu sakit untuk hati kita tapi itulah
arti cinta yang sesungguhnya.belajar mengikhlaskan segala sesuatu itu adalah
hal yang sangat brilliant. sesuatu yang kita genggam erat jika memang bukan hak kita, seerat apapun kita menggenggam lama kelamaan genggaman itu akan terurai dan lepas. ingat Selalu ada pelangi setelah hujan turun!
0 komentar :
Posting Komentar